Selasa, 31 Desember 2013

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (HANDPHONE) DAN KAITANNYA PADA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

     Gelombang elektromagnetik merupakan perpaduan antara gelombang yang dihasilkan oleh sinergis dua energi, yaitu energi listrik dan energi magnet, yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetiknik ini dapat merambat tanpa melalui medium karena dapat menembus ruang hampa dan memiliki arah getar yang tegak lurus dengan arah rambatannya. Karena memiliki arah getar yang tegak lurus dengan arah rambatannya, gelombang elektromegnetik tergolong sebagai gelombang transversal. Salah satu bukti bahwa gelombang elektromagnetik dapat menembus ruang hampa adalah terjadinya komunikasi antara orang di bumi dan astronot yang ada di bulan.
Setiap gelombang memiliki besaran-besaran, termasuk gelombang elektromagnetik. Besaran pertama adalah panjang gelombang (λ), yaitu panjang satu gelombang yang lengkap. Gelombang yang lengkap itu sendiri terdiri atas satu bukit dan satu lembah. Besaran selanjutnya adalah frekuensi (f), yaitu ukuran seberapa sering jumlah gelombang lengkap yang melewati suatu titik selama satu satuan waktu yang dinyatakan dengan Herzt (Hz) atau sekon. Adapun kebalikan dari frekuensi adalah periode (T), yaitu waktu yang diperlukan satu gelombang lengkap untuk melewati satu titik.
Karena gelombang elektromagnetik bergerak merambat, seperti halnya motor yang bergerak, gelombang memiliki besaran yang disebut sebagai laju fase gelombang atau cepat rambat gelombang (v). Besaran lain yang terkait dengan gelombang adalah amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum dari getaran yang dirambatkan. Hubungan antara besaran-besaran tersebut dapat dituliskan dengan rumus berikut.
v=λ.f dan f=1/T
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa frekuensi gelombang berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Artinya, jika frekuensi suatu gelombang besar, maka panjang gelombangnya semakin kecil dan begitupun sebaliknya. Gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling besar adalah sinar gamma, selanjutnya berturut-turut adalah sinar X, ultra ungu (violet), cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Dengan demikian, sinar gamma memiliki panjang gelombang paling pendek dan gelombang radio memiliki panjang gelombang yang paling panjang.
Energi yang dikeluarkan oleh sebuah gelombang elektromagnetik tergantung pada besar kecilnya frekuensi yang dimilikinya. Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang besar juga memiliki energi yang besar. Misalnya sinar gamma dengan frekuensi 1019-1025 Herzt dapat menembus sebuah tembok bahkan menghancurkannya. Sementara sinar X dengan frekuensi 1016-1020 Herzt pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran untuk melakukan rontgen pada pasien yang menderita penyakit dalam untuk mendeteksi virus atau gangguan lainnya. Akan tetapi, pasien diberi obat-obatan setelah melakukan rontgen untuk memulihkan kembali sel-sel yang kemungkinan rusak.
Penemuan gelombang elektromagnetik merupakan salah satu pemicu perkembangan ilmu pengetahuan yang berdampak pula pada perkembangan teknologi canggih (Iptek), terutama teknologi komunikasi. Salah satu teknologi komunikasi terkini yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik  adalah telepon selular atau handphone. Handphone menggunakan gelombang elektromagnetik mikro, yaitu radar, untuk menghubungkan antara handphone yang satu dengan yang lainnya. Gelombang radar (Radio Detection and Ranging) mempunyai frekuensi 108-1012 Herzt. Dengan menggunkan rumus temuan Planck, berikut.
E=h.v
dimana E adalah energi yang dipancarkan gelombang elektromagnetik dengan satuan Joule, h adalah tetapan Planck yang besarnya 6,62 x 10-34 Js, dan v adalah cepat rambat gelombang (v = λ.f) dengan satuan m/s. Sehingga diperoleh bahwa energi yang dipancarkan gelombang radar berkisar pada rentang 2,98 x 10-25 Joule sampai 1,25 x 10-24 Joule.
Jika dibandingkan dengan energi yang dipancarkan sinar gamma dan sinar X, energi gelombang radar secara kuantitatif relatif masih kecil. Oleh karena itu, penggunaan gelombang radar pada handphone masih diizinkan. Akan tetapi, terdapat tipe-tipe handphone tertentu yang memiliki frekuensi besar yang masih beredar di kalangan masyarakat, baik yang legal maupun tidak legal.
Kalau kita berpikir dengan menggunakan logika, energi yang kecilpun bisa menjadi besar jika energi-energi kecil tersebut menyatu dalam jumlah banyak. Sementara persebaran handphone di sekitar kita, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, sangat padat. Energi-energi handphone tersebut tentu dapat merusak benda-benda atau materi-materi di sekitarnya, apalagi jika jumlahnya sangat banyak. Energi tersebut akan menyebabkan terjadinya radiasi gelombang elektromagnetik.
Selain  jumlah atau frekuensi yang besar, efek radiasi gelombang elektromagnetik juga dipengaruhi oleh jarak dan waktu. Intensitas energi yang diradiasikan oleh gelombang diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut.
I=P/A
dimana I adalah besar intensitas radiasi dengan satuan W/m2, P adalah besar daya yang diterima dengan satuan W, dan A adalah luas permukaan yang ditembus oleh suatu radiasi dengan satuan m2. Apabila radiasi gelombang tersebut bersifat omnidirectional, besar intensitas radiasi yang diterima berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara sumber radiasi dan materi.
Jadi, semakin dekat jarak antara sumber radiasi dengan suatu materi, maka intensitas radiasi yang diterima semakin besar, sebaliknya semakin jauh jarak antara sumber radiasi dengan suatu materi, maka intensitas radiasi yang diterima semakin kecil.
Sementara itu, waktu atau lama radiasi gelombang terhadap suatu materi yang cukup lama mengakibatkan intensitas energi yang terpancar semakin banyak. Dengan demikian, akumulasi energi radiasi gelombang semakin besar sehingga dapat merusak materi di sekitarnya.
Gelombang radar telah terbukti dapat mengagitasi molekul air yang berada dalam tubuh manusia. Di sisi lain, air merupakan komponen penyusun tubuh manusia yang sangat penting dan jumlahnya mencapai kurang lebih 90% dari tubuh manusia. Jika intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, molekul-molekul air akan terionisasi karena agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dengan daya yang dimilikinya, yaitu berkisar antara 4 mW/cm2-40 mW/cm2. Dengan demikian, hal tersebut bisa mempengaruhi kerja susunan saraf, kelenjar dan hormon, serta berpengauh pula pada psikologis manusia.
Lebih spesifik lagi, organ reproduksi manusia ditunjang oleh kerja berbagai macam kelenjar dan hormon. Pada organ reproduksi pria, hormon yang membantu dalam spermatogenesisi (proses pembentukan sperma) adalah hormon testoteron, luteinizing hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH), hormon estrogen, dan hormon pertumbuhan. Sedangkan kelenjar-kelenjar yang ada pada organ reproduksi pria adalah kelenjar hipofisis, vesikula seminalis, dan kelenjar prostat.
Pada organ reproduksi wanita, hormon yang membantu dalam oogenesis (proses pembentukan/pemasakan sel telur) adalah, hormon progesteron, luteinizing hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH), dan hormon estrogen. Sedangkan kelenjar yang ada pada organ reproduksi wanita adalah kelenjar rahim yang berfungsi mengeluarkan cairan sehingga vagina tetap dalam keaadaan lembab.
Selain itu, organ reproduksi manusia terdapat ujung-ujung saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari luar sehingga organ reproduksi pria dan wanita bisa menjalankan fungsinya masing-masing. Ujung saraf pada organ reproduksi pria terdapat pada bagian kepala penis sehingga rangsangan yang diterima dikirim ke otak kemudian diolah dan menyebabakan terjadinya ereksi. Sedangkan pada organ reproduksi wanita, ujung saraf terdapat pada bagian klitoris dan labia minora atau bibir vagina bagian dalam. Fungsinya sama pada pria, yaitu untuk menerima rangsangan dari luar yang akan memicu kinerja kelenjar rahim.
Bisa kita bayangkan, jika terjadi gangguan fungsi atau bahkan disfungsi pada kelenjar, hormon, dan ujung sel saraf organ reproduksi manusia, tentu akan menghambat proses spermatogenesis dan oogenesis. Terhambatnya proses pembentukan sperma dan pematangan sel telur akan menyebabkan kualitas sperma dan sel telur yang dihasilkan menurun. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya pembuahan sperma terhadap sel telur atau kehamilan sangat kecil. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kemandulan pada pasangan suami-istri. Meskipun sperma bisa masuk dan membuahi sel telur, terdapat kemungkinan anak yang dikandung akan gugur atau lahir tapi mengalami kelainan pada tubuhnya.
Selain itu, gangguan pada ketiga komponen penunjang kinerja organ reproduksi manusia tersebut di atas dapat menyebabkan penyakit yang ditakutkan oleh semua kaum hawa, yaitu kanker rahim. Pada pria, gangguan pada organ reproduksi akan membuat sperma yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan tidak dapat bergerak secara aktif (loyo) dan dapat pula mengurangi kemampuan ereksi yang berujung pada impotensi.
Jika intensitas energi gelombang elektromagnetik (handphone) yang dipancarkan oleh radiasi gelombang radar besar terhadap organ tubuh manusia, maka akan menyebabkan gangguan pada hormon, kelenjar, dan sel saraf manusia.
Jika terjadi gangguan terhadap hormon, kelenjar, dan sel saraf organ reproduksi manusia, maka akan menghambat proses pembentukan sel sperma dan sel telur.
Jika proses pembentukan sel sperma dan sel telur terhambat, maka akan terjadi gangguan pada kesehatan organ reproduksi manusia.
Dengan menggunakan konsep silogisme dan penalaran deduktif didapatkan bahwa jika intensitas energi gelombang elektromagnetik (handphone) yang dipancarkan oleh radiasi gelombang radar besar terhadap organ tubuh manusia, maka akan terjadi gangguan pada kesehatan organ reproduksi manusia.

SUMBER : http://guru-fisika-exsadhar.blogspot.com/2013/02/gelombang-elektromagnetik-handphone-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar