GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (HANDPHONE) DAN KAITANNYA PADA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
Gelombang
elektromagnetik merupakan perpaduan antara gelombang yang dihasilkan
oleh sinergis dua energi, yaitu energi listrik dan energi magnet, yang
saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetiknik ini dapat merambat
tanpa melalui medium karena dapat menembus ruang hampa dan memiliki arah
getar yang tegak lurus dengan arah rambatannya. Karena memiliki arah
getar yang tegak lurus dengan arah rambatannya, gelombang
elektromegnetik tergolong sebagai gelombang transversal. Salah satu
bukti bahwa gelombang elektromagnetik dapat menembus ruang hampa adalah
terjadinya komunikasi antara orang di bumi dan astronot yang ada di
bulan.
Setiap
gelombang memiliki besaran-besaran, termasuk gelombang elektromagnetik.
Besaran pertama adalah panjang gelombang (λ), yaitu panjang satu
gelombang yang lengkap. Gelombang yang lengkap itu sendiri terdiri atas
satu bukit dan satu lembah. Besaran selanjutnya adalah frekuensi (f),
yaitu ukuran seberapa sering jumlah gelombang lengkap yang melewati
suatu titik selama satu satuan waktu yang dinyatakan dengan Herzt (Hz)
atau sekon. Adapun kebalikan dari frekuensi adalah periode (T), yaitu
waktu yang diperlukan satu gelombang lengkap untuk melewati satu titik.
Karena
gelombang elektromagnetik bergerak merambat, seperti halnya motor yang
bergerak, gelombang memiliki besaran yang disebut sebagai laju fase
gelombang atau cepat rambat gelombang (v). Besaran lain yang terkait
dengan gelombang adalah amplitudo (A), yaitu simpangan maksimum dari
getaran yang dirambatkan. Hubungan antara besaran-besaran tersebut dapat
dituliskan dengan rumus berikut.
v=λ.f dan f=1/T
Dari
persamaan di atas dapat diketahui bahwa frekuensi gelombang berbanding
terbalik dengan panjang gelombangnya. Artinya, jika frekuensi suatu
gelombang besar, maka panjang gelombangnya semakin kecil dan begitupun
sebaliknya. Gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling
besar adalah sinar gamma, selanjutnya berturut-turut adalah sinar X,
ultra ungu (violet), cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro
(radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Dengan demikian, sinar
gamma memiliki panjang gelombang paling pendek dan gelombang radio
memiliki panjang gelombang yang paling panjang.
Energi
yang dikeluarkan oleh sebuah gelombang elektromagnetik tergantung pada
besar kecilnya frekuensi yang dimilikinya. Gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi yang besar juga memiliki energi yang besar. Misalnya
sinar gamma dengan frekuensi 1019-1025 Herzt dapat menembus sebuah
tembok bahkan menghancurkannya. Sementara sinar X dengan frekuensi
1016-1020 Herzt pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran untuk
melakukan rontgen pada pasien yang menderita penyakit dalam untuk
mendeteksi virus atau gangguan lainnya. Akan tetapi, pasien diberi
obat-obatan setelah melakukan rontgen untuk memulihkan kembali sel-sel
yang kemungkinan rusak.
Penemuan
gelombang elektromagnetik merupakan salah satu pemicu perkembangan ilmu
pengetahuan yang berdampak pula pada perkembangan teknologi canggih
(Iptek), terutama teknologi komunikasi. Salah satu teknologi komunikasi
terkini yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik adalah telepon
selular atau handphone. Handphone menggunakan gelombang elektromagnetik
mikro, yaitu radar, untuk menghubungkan antara handphone yang satu
dengan yang lainnya. Gelombang radar (Radio Detection and Ranging)
mempunyai frekuensi 108-1012 Herzt. Dengan menggunkan rumus temuan
Planck, berikut.
E=h.v
dimana
E adalah energi yang dipancarkan gelombang elektromagnetik dengan
satuan Joule, h adalah tetapan Planck yang besarnya 6,62 x 10-34 Js, dan
v adalah cepat rambat gelombang (v = λ.f) dengan satuan m/s. Sehingga
diperoleh bahwa energi yang dipancarkan gelombang radar berkisar pada
rentang 2,98 x 10-25 Joule sampai 1,25 x 10-24 Joule.
Jika
dibandingkan dengan energi yang dipancarkan sinar gamma dan sinar X,
energi gelombang radar secara kuantitatif relatif masih kecil. Oleh
karena itu, penggunaan gelombang radar pada handphone masih diizinkan.
Akan tetapi, terdapat tipe-tipe handphone tertentu yang memiliki
frekuensi besar yang masih beredar di kalangan masyarakat, baik yang
legal maupun tidak legal.
Kalau
kita berpikir dengan menggunakan logika, energi yang kecilpun bisa
menjadi besar jika energi-energi kecil tersebut menyatu dalam jumlah
banyak. Sementara persebaran handphone di sekitar kita, terutama di
daerah perkotaan yang padat penduduk, sangat padat. Energi-energi
handphone tersebut tentu dapat merusak benda-benda atau materi-materi di
sekitarnya, apalagi jika jumlahnya sangat banyak. Energi tersebut akan
menyebabkan terjadinya radiasi gelombang elektromagnetik.
Selain
jumlah atau frekuensi yang besar, efek radiasi gelombang
elektromagnetik juga dipengaruhi oleh jarak dan waktu. Intensitas energi
yang diradiasikan oleh gelombang diperoleh dengan menggunakan persamaan
berikut.
I=P/A
dimana
I adalah besar intensitas radiasi dengan satuan W/m2, P adalah besar
daya yang diterima dengan satuan W, dan A adalah luas permukaan yang
ditembus oleh suatu radiasi dengan satuan m2. Apabila radiasi gelombang
tersebut bersifat omnidirectional, besar intensitas radiasi yang
diterima berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara sumber radiasi
dan materi.
Jadi,
semakin dekat jarak antara sumber radiasi dengan suatu materi, maka
intensitas radiasi yang diterima semakin besar, sebaliknya semakin jauh
jarak antara sumber radiasi dengan suatu materi, maka intensitas radiasi
yang diterima semakin kecil.
Sementara
itu, waktu atau lama radiasi gelombang terhadap suatu materi yang cukup
lama mengakibatkan intensitas energi yang terpancar semakin banyak.
Dengan demikian, akumulasi energi radiasi gelombang semakin besar
sehingga dapat merusak materi di sekitarnya.
Gelombang
radar telah terbukti dapat mengagitasi molekul air yang berada dalam
tubuh manusia. Di sisi lain, air merupakan komponen penyusun tubuh
manusia yang sangat penting dan jumlahnya mencapai kurang lebih 90% dari
tubuh manusia. Jika intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat,
molekul-molekul air akan terionisasi karena agitasi bisa menaikkan suhu
molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dengan daya yang
dimilikinya, yaitu berkisar antara 4 mW/cm2-40 mW/cm2. Dengan demikian,
hal tersebut bisa mempengaruhi kerja susunan saraf, kelenjar dan hormon,
serta berpengauh pula pada psikologis manusia.
Lebih
spesifik lagi, organ reproduksi manusia ditunjang oleh kerja berbagai
macam kelenjar dan hormon. Pada organ reproduksi pria, hormon yang
membantu dalam spermatogenesisi (proses pembentukan sperma) adalah
hormon testoteron, luteinizing hormone (LH), follicle stimulating
hormone (FSH), hormon estrogen, dan hormon pertumbuhan. Sedangkan
kelenjar-kelenjar yang ada pada organ reproduksi pria adalah kelenjar
hipofisis, vesikula seminalis, dan kelenjar prostat.
Pada
organ reproduksi wanita, hormon yang membantu dalam oogenesis (proses
pembentukan/pemasakan sel telur) adalah, hormon progesteron, luteinizing
hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH), dan hormon estrogen.
Sedangkan kelenjar yang ada pada organ reproduksi wanita adalah kelenjar
rahim yang berfungsi mengeluarkan cairan sehingga vagina tetap dalam
keaadaan lembab.
Selain
itu, organ reproduksi manusia terdapat ujung-ujung saraf yang berfungsi
menerima rangsangan dari luar sehingga organ reproduksi pria dan wanita
bisa menjalankan fungsinya masing-masing. Ujung saraf pada organ
reproduksi pria terdapat pada bagian kepala penis sehingga rangsangan
yang diterima dikirim ke otak kemudian diolah dan menyebabakan
terjadinya ereksi. Sedangkan pada organ reproduksi wanita, ujung saraf
terdapat pada bagian klitoris dan labia minora atau bibir vagina bagian
dalam. Fungsinya sama pada pria, yaitu untuk menerima rangsangan dari
luar yang akan memicu kinerja kelenjar rahim.
Bisa
kita bayangkan, jika terjadi gangguan fungsi atau bahkan disfungsi pada
kelenjar, hormon, dan ujung sel saraf organ reproduksi manusia, tentu
akan menghambat proses spermatogenesis dan oogenesis. Terhambatnya
proses pembentukan sperma dan pematangan sel telur akan menyebabkan
kualitas sperma dan sel telur yang dihasilkan menurun. Oleh karena itu,
kemungkinan terjadinya pembuahan sperma terhadap sel telur atau
kehamilan sangat kecil. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab
terjadinya kemandulan pada pasangan suami-istri. Meskipun sperma bisa
masuk dan membuahi sel telur, terdapat kemungkinan anak yang dikandung
akan gugur atau lahir tapi mengalami kelainan pada tubuhnya.
Selain
itu, gangguan pada ketiga komponen penunjang kinerja organ reproduksi
manusia tersebut di atas dapat menyebabkan penyakit yang ditakutkan oleh
semua kaum hawa, yaitu kanker rahim. Pada pria, gangguan pada organ
reproduksi akan membuat sperma yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan
tidak dapat bergerak secara aktif (loyo) dan dapat pula mengurangi
kemampuan ereksi yang berujung pada impotensi.
Jika
intensitas energi gelombang elektromagnetik (handphone) yang
dipancarkan oleh radiasi gelombang radar besar terhadap organ tubuh
manusia, maka akan menyebabkan gangguan pada hormon, kelenjar, dan sel
saraf manusia.
Jika
terjadi gangguan terhadap hormon, kelenjar, dan sel saraf organ
reproduksi manusia, maka akan menghambat proses pembentukan sel sperma
dan sel telur.
Jika proses pembentukan sel sperma dan sel telur terhambat, maka akan terjadi gangguan pada kesehatan organ reproduksi manusia.
Dengan
menggunakan konsep silogisme dan penalaran deduktif didapatkan bahwa
jika intensitas energi gelombang elektromagnetik (handphone) yang
dipancarkan oleh radiasi gelombang radar besar terhadap organ tubuh
manusia, maka akan terjadi gangguan pada kesehatan organ reproduksi
manusia.
SUMBER : http://guru-fisika-exsadhar.blogspot.com/2013/02/gelombang-elektromagnetik-handphone-dan.html