Bila kita sudah mengetahui tentang kebutuhan
dasar manusia, maka kita dapat merumuskan kepentingan-kepentingan
(tujuan) dari manusia berserta usaha dan kegiatan yang dilakukannya
untuk mewujudkan tujuan tersebut. Secara umum dapat kita rumuskan
menjadi beberapa macam, di antaranya adalah:
1. Kepentingan Sosial-Ekonomi
Kepentingan
sosial-ekonomi adalah kepentingan yang langsung menyangkut keleluasaan
rakyat untuk bekerja dan mencari nafkah demi kelangsungan hidupnya.
Setiap orang tidak boleh menindas atau menghisap yang lain demi
kepentingannya. Contohnya adalah upah yang layak bagi buruh, tanah
garapan bagi kaum tani, keluasan berusaha bagi pedagang kecil,
pendidikan gratis bagi seluruh rakyat. Hak tersebut bila dipenuhi dapat
menambah daya produksi rakyat untuk semakin membangun masyarakat.
2. Kepentingan PolitikKepentingan
politik adalah hak untuk mengungkapkan kepentingan dan kehendaknya
secara terbuka, agar semua orang mengerti kesulitan yang dihadapi satu
sama lain. Contoh: kemerdekaan menyampaikan pendapat dan berkumpul di
muka umum, berserikat (membentuk organisasi), saling menghormati di
antara rakyat tanpa membedakan jenis kelamin, agama, kepercayaan, warna
kulit, dan sukubangsa.
Kepentingan-kepentingan ini yang menjadi
hak-hak dasar dalam kehidupan sosial kita bersama. Kepentingan
sosial-ekonomi menjadi hak sosial-ekonomi, begitu pula kepentingan
politik menjadi hak politik.
Bila uraian di atas (tentang kebutuhan dan
hak-hak dasar) kita hubungkan dengan keseharian kita, maka kita
membutuhkan organisasi yang sesuai untuk memperjuangkan hak-hak
tersebut, maka kita perlu mengerti tentang macam-macam bentuk
organisasi.
Dari tujuan dan usaha yang dilakukan terdapat setidaknya tiga macam bentuk organisasi, yaitu:
a. Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah orgnisasi yang
memberikan pelayanan sosial bagi anggota atau masa diluar anggotanya.
Umumnya organisasi sosial seperti ini mengandalkan pembiayaan dari pihak
luar sebagai penyumbang atau donatur untuk menjalankan usahanya. Contoh
dari organisasi sosial ini adalah: yayasan pendidikan, lembaga
kesehatan, lembaga bantuan hukum.
Biasanya organisasi ini hanya memberikan
pelayanan saja. Mereka tidak langsung menjadi wadah perjuangan dari
golongan massa rakyat. Karena mereka umumnya tidak berasal dari kalangan
rakyat (terutama buruh dan tani). Mereka memang memiliki kepedulian,
namun tidak dapat memimpin perjuangan karena tidak menjadi bagian
langsung dari organisasi rakyat. Dan bila tidak bertentangan dengan tujuan dari organisasi massa, dia dapat menjadi pendukung.
b. Organisasi massa
Organisasi masa adalah organisasi yang
mementingkan perjuangan sosial ekonomi dan politik sekelompok masa
tertentu yang bersandarkan dengan kekuatan masa dari
massa anggota dan massa non-anggotanya.
Tempat di mana, rakyat dapat mengembangkan potensi dan menemukan wadah
perjuangannya. Tempat mengembangkan potensi maksudnya, di dalam
organisasi massa dapat diselenggarakan pendidikan-pendidikan
sosial-ekonomi dan politik atau kegiatan lain yang dapat menunjang
penghidupan. Namun tugas utama dari organisasi ini, tetap
memperjuangkan kepentingan sosial-ekonomi dan politik (hak-hak sosek dan
politik) dari pihak-pihak lain yang menyengsarakan mereka. Contoh
dari organisasi ini adalah serikat buruh (bagi buruh), persatuan tani,
persatuan pemuda, persatuan perempuan, dan lain-lain. Walaupun
memperjuangkan hak dan kepentingan politik, namun organisasi massa harus
sanggup menjaga kemandirian dan kedudukannya dari organisasi politik.
c. Organisasi politik
Organisasi politik adalah organisasi yang memperjuangkan kepentingan
sosial-ekonomi dan politik anggotanya dan massa non-anggotanya, namun
memiliki tujuan khusus untuk mengubah politik (kebijakan) pemerintahan
suatu negara. Organisasi ini dalam kiprahnya memang bertujuan untuk
menguasai negara. Contohnya adalah partai politik. Dalam pengalaman kita
selama ini, partai politik hanya berfungsi ketika akan ada pemilihan
umum. Artinya hanya memiliki kiprah yang sesaat. Para pemimpinnya
terpisah jauh dengan anggota, dan (apalagi) dengan massa non-anggota.
Ini karena partai politik didirikan hanya untuk kepentingan satu orang
(atau segelintir orang) yang mengatasnamakan rakyat yang luas. Partai
politik seperti ini yang tidak mencerminkan organisasi politik yang
baik. Dan mencemarkan makna kata “politik”.
Setiap organisasi
memiliki watak nya masing-masing, tergantung
dari tujuan dan usahanya (cara berjuangnya). Watak ini yang akan
menunjukkan pada masa umum (baik anggota maupun diluar angggota) kesungguhan
organisasi mewujudkan cita-citanya. Banyak organisasi yang menyatakan mengatasnamakan
rakyat atau mengaku membela kepentingan rakyat. Namun tidak semuanya
benar-benar milik rakyat. Nah, organisasi yang benar-benar yang sejati milik rakyat adalah organisasi yang memiliki watak
(ciri) sebagai berikut:
- Berdiri
diatas kaki sendiri
Yang
dimaksud berdiri diatas kaki sendiri adalah organisasi tersebut benar-benar dibangun
dari bawah, dari
rakyat. Organisasi tersebut menghidupi dirinya sendiri dan tidak
tergantung
dari pihak luar. Walaupun bila memiliki kekurangan dari usaha
sendiri dapat menerima
bantuan dari pihak luar. Namun tidak boleh
mengubah tujuan dan usaha organisasi.
- Membangun persatuan di atas kalangan anggota atau masa rakyat non anggota.
Yang dimaksud disini adalah kita mengutamakan pertemuan (rembugan) dalam
memutuskan
sesuatu. Tidak boleh ada yang memaksakan keinginannya untuk
diikuti yang lain. Pertemuan
bertujuan memutuskan langkah-langkah yang
akan diambil. Bila sudah ada keputusan, maka
mengikat seluruh jajaran
organisasi tanpa terkecuali. Jadi kita mengutamakan demokrasi,
namun
tidak liberal (semau-maunya) dan bukan pula komando (hanya mengikuti
atasan).
Kedua hal tersebut yang akan merusak persatuan kita.
- Konsisten dan keras membela kepentingan rakyat
artinya kita tidak boleh begitu saja menyerah
berjuang untuk kepentingan kita sendiri. Usaha
harus terus kita lakukan
dengan pertimbangan bersama.
Cara berjuang dalam melakukan perjuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan melakukan aksi. Aksi sendiri adalah langkah yang diambil organisasi
(terutama yang bebrbentuk organisasi massa) untuk memperjuangkan hak-hak sosial
ekonomi dan politiknya. Aksi meliputi berbagai macam kegiatan, yang intinya berisi
menanyakan, mengusulkan, menolak, dan mengubah.
Langkah yang paling ringan adalah menanyakan
tentang suatu kebijakan dari pihak pengambil
kebijakan yang (setelah
dibicarakan dengan massa luas dan didiskusikan dalam organisasi)
dirasakan merugikan kita. Menanyakan berfungsi untuk meminta penjelasan,
apakah kebijakan
tersebut keliru kita pahami atau tidak. Bila setelah
mendapat penjelasan dari pihak pengambil
kebijakan dan tidak ada
kekeliruan penangkapan lagi, namun kebijakan tersebut masih
dirasakan
merugikan kita. Maka, kita berhak untuk mengusulkan agar kebijakan
tersebut tidak
diberlakukan atau ditinjau kembali. Dalam
perkembangannya, bila pengambil kebijakan masih
bersikeras menjalankan
kebijakan tersebut, dan memicu ketidakpuasan yang meluas di
kalangan
rakyat. Maka, kita bisa mengambil sikap untuk menolak kebijakan
tersebut. Dan
meminta untuk diubah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
rakyat. Jadi sudah barang tentu
kita, juga membuat usulan yang lengkap
mengenai kebijakan yang tidak merugikan rakyat.
Para pengambil kebijakan
dalam hal ini adalah pemerintah, majikan, atau tuan tanah.
Untuk mewujudkan langkah kita dalam bentuk
tindakan (aksi), kita dapat menggunakan
cara-cara yang umum sudah
terjadi dalam kehidupan demokras, yaitu:
a. Petisi
Petisi adalah mengumpulkan tanda tangan untuk membuat surat pernyataan, yang intinya
berisi pertanyaan, usulan atau sikap yang lainnya. Sebagai wujud bahan pernyataan tersebut
mencerminkan sikap para pendukungnya yang telah menandatangani.
b. Dengar pendapat
Dengar pendapat dilakukan dengan mengadakan forum terbuka dengan pihak pengambil
keputusan yang dirasa merugikan rakyat. Forum ini bisa diikuti perwakilan ataupun diikuti
secara umum.
c. Demonstrasi
Demonstrasi adalah menyatak pendapat dimuka umum. Seperti dijalan raya ataupun tempat
tempat umum bahkan kantor dimana tempat pengambilan kebijakan. Tujuannya agar pendapat
kita diketahui oleh para
pengambil kebijakan dan rakyat secara luas. Bila suara kita dapat
dikabarkan luas, maka akan muncul pendapat di kalangan rakyat. Pendapat
ini yang dapat
menyempurnakan tuntutan kita. Sehingga dapat menekan para
pengambil kebijakan untuk
mendengarkan suara rakyat.
d. Rapat umum
yaitu mengadakan pertemuan besar dilapangan, tanah luas, jalan raya, atau didepan kantor
pengambil keputusan atau kebijakan dengan tujuan agar tuntutan rakyat segera dipenuhi.
Rapat umum dapat diselenggarakan dengan
mengorganisasikan dan menggerakkan massa
rakyat luas yang menjadi
anggota atau bukan anggota dari organisasi.
Disamping mengadakan aksi untuk memperjuangkan hak-hak, organisasi massa juga dapat
menyelenggarakan kegiatan lain untuk memperkuat persatuan, meningkatkan kemampuan,
dan menambah anggota. Kegiatan tersebut pendidikan, kursus-kursus keterampilan,
percobaan produksi, olah raga dan rekreasi atau kegiatan lain. Pada intinya kegiatan yang
diadakan untuk mendukung perjuangan yang sedang dijalankan oleh organisasi massa dan
dapat memperkuat organisasi massa.
Dalam menjalankan sebuah organisasi diperlukan orang-orang yang
menjalankannya atau disebut perangkat dari oraganisasi tersebut.
Perangkat organisasi terdiri dari susunan organisasi yang sengaja dibuat
untuk membagi masing-asing tugas dari individu dalam menjalankan
organisasi tersebut. Susunan organisasi massa dibuat sesuai dengan
prinsip organisasi terpusat dan bekerja secara kolektif. Ini artinya
tetap berpegang pada pertemuan yang demokratis, namun apabila sudah
diambil suatu keputusan, maka semua jajaran wajib melaksanakan keputusan
tersebut. Susunan organisasi mencerminkan sikap utuh dari
pimpinan dan anggota. Pimpinan bukan seseorang yang memiliki hak
istimewa. Dia tetap setara dan sejajar dengan anggota dalam menentukan
keputusan. Sebaliknya anggota tetap harus menghormati pimpinan, karena
dia memiliki tanggung jawab yang lebih. Dan para anggota harus mempunyai
komitmen (pendirian) untuk selalu menjaga dan memperkuat persatuan
organisasi.
Bila dalam organisasi yang kita kenal memiliki
perangkat: ketua, sekretaris dan bendahara. Dengan ketua diibaratkan
sebagai bapak, sedangkan bendahara dan sekretaris diibaratkan sebagai
ibu dan anggota diibaratkan sebagai anak. Susunan tersebut akan
menjauhkan pimpinan dengan anggotanya. Dan unsur yang aktif di dalam organisasi hanya
para pimpinan. Maka perpecahan akan mudah terjadi karena banyak pihak
akan berebut posisi tersebut (karena sangat berkuasa).
Bagi organisasi berwatak demokratis, susunan organisasi harus tetap memuat
prinsip demokrasi terpusat dan kerja kolektif. Sejauh ini sistem paling
efektif adalah sistem komite. Yang dimaksud sistem komite itu sendiri
adalah kita memilih sejumlah orang untuk menjadi pimpinan. Badan
pimpinan tersebut memiliki tanggung jawab kolektif dan tanggung jawab
perorangan. Wujud dari tanggung jawab kolektif adalah bahwa semua
keputusan harus berdasarkan rapat dan kesepakatan bersama. edangkan tanggung jawab perorangan diwujudkan
dengan tetap dibaginya badan pimpinan tersebut dengan fungsi-fungsi
kepemimpinan dan kerja (seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan
bagian-bagian kerja).
Ciri yang lain, adalah bahwa organisasi ini
bersandarkan pada kekuatan basis. Artinya organisasi tingkat basis
adalah mutlak diperlukan dan menjadi sumber kekuatan dan kegiatan yang
utama.
Selain susunan organisasi, dalam suatu organisasi
dibutuhkan juga aktivis (organisatoris)yang muncul dari umumnya
organisasi tersebut. Mereka adalah tulang punggung organisasi. Mereka
yang rela meluangkan waktu untuk kerja-kerja organisasi.
Para aktivis harus memiliki komitmen (pandangan,
pendirian, sikap, dan tindakan). Dia tidak boleh jumawa dan elitis,
namun juga tidak boleh minder dan nglokro. Dia tetap harus rendah hati
namun yakin dan percaya diri, agar selalu mempunyai komitmen seperti itu, maka
para aktivis harus selalu dekat dengan rakyat yang menjadi anggota atau
tidak dari organisasi massa dan senantiasa belajar untuk mengembangkan
diri. Karena sejarah mencatat bahwa kehendak dan tindakan rakyat yang
mengubah nasib mereka (menciptakan perubahan). Sikap sombong, angkuh,
merendahkan orang lain, menggurui, dan jumawa adalah sikap yang elitis,
atau dengan kata lain adalah sikapnya para penguasa yang keblinger.
Organisasi
yang baik adalah yang memiliki banyak aktivis. Maka, pendidikan dan
kursus di dalam organisasi harus selalu dijalankan dan ditingkatkan.
Sekali lagi pendidikan dan kursus tersebut harus juga memuat kebutuhan
sosial-ekonomi, produksi, dan politik.